Persiapan menjadi Lawyer — Menyikapi Masa Sulit
Covid-19 menyentuh banyak dimensi kehidupan. Komunikasi. Ibadah. Emosi. Pekerjaan. Olahraga. Bisnis. Kontrak. Mencari kerja. Semuanya serba sulit dilakukan di tengah upaya berbagai pihak untuk menekan dampak Covid-19. Semua orang menanti dan bekerja keras agar masalah ini cepat berlalu.
Seandainya kamu sedang dalam proses menjadi lawyer di masa sulit seperti ini. Apa yang bisa kamu lakukan? Tulisan ini memuat sedikit pikiran tentang bagaimana menyikapi situasi sulit saat ini, terutama dalam persiapan mencari pekerjaan sebagai lawyer.
Masa sulit. Dalam konteks persiapan diri untuk menjadi lawyer, apa artinya? Di masa sulit ini, perusahaan yang menawarkan pekerjaan atau kesempatan magang semakin sedikit. Sementara, lulusan fakultas hukum makin banyak. Kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan makin ketat. Jangan lupakan pula yang sudah memiliki pengalaman dan sedang mencari pekerjaan. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi yang sedang dalam proses menjadi lawyer.
Sistem belajar sekarang beralih menjadi online. Kompetisi-kompetisi yang harusnya bisa diikuti, sekarang harus dilakukan dengan berbagai keterbatasan — jika masih mungkin dilakukan. Peralihan sistem belajar dan kompetisi ini sedikit banyak berpengaruh pada kualitas skills dan knowledge yang mahasiswa peroleh selama di kampus. Apalagi ketika sedang beradaptasi dengan sistem belajar baru. Peralihan sistem belajar ini akan membuat mahasiswa semakin sulit mendapatkan skills dan knowledge yang diperlukan untuk menjadi lawyer.
Masa sulit. Apa yang dimiliki, skills dan knowledge, lebih sedikit dari apa yang seharusnya didapatkan di kampus. Apa yang diharapkan oleh perusahaan lebih tinggi dari persepsi para pencari pekerja. Di sini ketekunan diuji. Di sini karakter dibentuk. Apakah bisa bertahan dalam masa sulit ini dan pada saat yang sama bersiap-siap untuk saat dimana Covid-19 surut, dan proses perekrutan dimulai lagi?
Belajar di masa sulit. Berada dalam masa sulit bukan berarti tak bisa melakukan apa-apa. Paling tidak, untuk persiapan menjadi seorang lawyer, kamu bisa rencanakan hal-hal yang bisa meningkatkan skills dan knowledge selama masa sulit. Supaya ketika masa sulit ini berakhir, ada peningkatan di sisi kamu. Apa opsi yang bisa kamu pertimbangkan?
Pertama, masa sulit adalah masa yang berdampak pada berbagai dimensi bisnis. Dimensi bisnis ini akan bersinggungan dengan dimensi hukum. Pasti ada isu hukum yang muncul di masa sulit. Kamu bisa pelajari dan dalami isu hukum ini. Mungkin setelah masa sulit ini berakhir, perusahaan akan bertanya tentang pandangan kita tentang isu hukum yang muncul sekarang. Mendalami berarti membuka kembali aturan yang relevan dan teori yang ada.
Contoh isu hukum yang muncul di masa sulit ini adalah Covid-19 sebagai force majeur. Apakah Covid-19 otomatis jadi force majeur? Bagaimana proses mengklaimnya? Ada banyak client alert yang law firms keluarkan untuk hal ini. Kadang pandangannya bisa berbeda-beda. Kamu bisa pelajari dengan seksama. Baca juga publikasi lain dari law firms di Indonesia untuk melihat aspek hukum lain yang ikut terpengaruh. Paling tidak, perkaya knowledge di masa sulit ini.
Kedua, ada berbagai institusi atau platform pendidikan yang memberikan online courses secara gratis. Manfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari skills yang relevan dalam proses mencari kerja. Ada banyak online learning platform yang menyediakan kursus tentang skills. Kamu bisa mulai mempelajari skills itu. Kalau bisa dapat sertifikat, ambil. Jika semuanya ditawarkan dalam bahasa Inggris, kesempatan ini bisa jadi waktu untuk mulai meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Bahkan mungkin ada online courses tentang bahasa Inggris yang bisa diambil.
Ketiga, waktunya mempersiapkan CV dan cover letter dengan seksama. Ada banyak material yang berguna di internet untuk membangun CV dan cover letter yang baik. Pelajari dengan baik, karena CV dan cover letter akan menjadi dokumen utama dalam proses mencari kerja sebagai lawyer. Jangan ragu untuk meminta orang-orang yang lebih berpengalaman untuk memeriksa CV dan cover letter. Paling tidak, ada peningkatan untuk dokumen-dokumen ini selama masa sulit ini. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.
Rencana dan eksekusi. Melakukan hal-hal di atas butuh rencana. Jika kamu belum memiliki rencana, mulailah membuatnya. Jika kamu bingung mulai dari mana? Riset di internet tentang skills dan knowledge yang dibutuhkan untuk menjadi lawyer akan bermanfaat. Jika sudah tau, tentukan action plan untuk mempelajari hal-hal itu. Bahan belajar ada banyak. Buku, client alerts, artikel-artikel, podcasts, atau videos di berbagai platform. Pastikan sumbernya terpercaya. Buat time line yang cukup realistis untuk mewujudkan rencana itu.
Eksekusi rencananya. Disiplin dan ketekunan. Ketika rencana sudah ada, berkomitmenlah untuk merealisasikan rencana itu. Akan sulit memang untuk bisa mencapai semuanya. Untuk itu, jangan patah semangat di awal. Kuncinya adalah keep on going. Sedikit demi sedikit. Nanti juga selesai. Kalau sulit untuk baca buku tebal, kamu bisa baca dua halaman dulu. Lalu lima. Lalu 10. Begitu seterusnya. Jika belum terbiasa membaca literatur bahasa Inggris, mulai dengan membaca satu atau dua paragraf. Jangan menyerah. Baca satu halaman. Seterusnya sampai terbiasa. Eksekusi bukan hal yang mudah. Butuh kerja keras. Di sini karakter dibentuk.
To close, masa sulit ini berlaku untuk setiap orang. Banyak sekali dimensi kehidupan yang tersentuh. Dalam konteks mahasiswa hukum atau fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan, masa sulit ini adalah masa yang sangat menantang dari sisi akademis dan lapangan kerja. Namun, bukan berarti tak bisa melakukan apa-apa. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan skills dan knowledge. Rencanakan dengan baik dan eksekusi. Ini adalah bekal untuk masa setelah masa sulit ini. Semoga bisa memberikan perspektif baru! Stay healthy and safe!
Arief Raja Jacob Hutahaean | LinkedIn