Karir Lawyer di Sektor Teknologi Finansial
Teknologi finansial, kecerdasan buatan, blockchain, big data, dan machine learning. Jargon-jargon teknologi makin sering khalayak ramai pakai dalam pembicaraan profesional. Karena hukum selalu bergandengan dengan bisnis, jargon-jargon itu pun makin sering diucapkan dalam panggung profesional hukum. Apalagi di sektor hukum teknologi. Lebih khususnya di sub-sektor teknologi finansial.
Karena teknologi finansial sedang naik daun, apakah sudah waktunya membuka bidang hukum baru di Indonesia? Hukum teknologi finansial? Mungkin. Hipotesis saya adalah karena industri teknologi finansial masih akan berkembang dalam satu dekade ke depan, bidang hukum baru, hukum teknologi finansial akan mendapatkan tempat khusus di industri hukum Indonesia.
Walaupun pengakuan formal untuk bidang hukum baru ini belum ada dari komunitas hukum di Indonesia, pada praktiknya sudah ada spesialisasi hukum untuk teknologi finansial. Coba cek website kantor-kantor hukum korporasi ternama di Indonesia, website atau client alert-nya mereka. Semakin banyak yang mencantumkan teknologi finansial sebagai bagian dari keahlian mereka. Sepengamatan saya pun, permintaan untuk lawyer yang ahli di sektor teknologi finansial pun makin tinggi.
Bagaimana perjalanan karir lawyer teknologi finansial? Awal mulanya bisa banyak. Setelah jadi sarjana hukum, ada tiga opsi utama yang bisa kamu pilih. Satu, menjadi lawyer di kantor hukum yang punya praktik di bidang teknologi finansial. Dua, menjadi in-house counsel di perusahaan teknologi finansial. Tiga, menjadi staf hukum di institusi pemerintahan yang menangani teknologi finansial. Masing-masing jalur punya suka dan dukanya sendiri.
Titik akhir utamanya biasanya ada dua. Pertama, menjadi lawyer teknologi finansial di kantor hukum. Kedua, menjadi in-house counsel di perusahaan teknologi finansial. Alternatifnya adalah menjadi general counsel di group perusahaan teknologi finansial. Pindah tempat kerja adalah hal yang lumrah ketika kamu memutuskan akan memilih jalur akhir yang mana. Ada yang awalnya jadi lawyer kantor hukum, dan kemudian menjadi in-house counsel di perusahaan teknologi finansial. Ada pula yang sebaliknya.
Saya mengambil opsi yang pertama. Berkarir dulu menjadi lawyer teknologi finansial di kantor hukum, dan kemudian pindah ke perusahaan teknologi finansial. Dan benar saja, setiap jalur karir punya suka dan dukanya masing-masing. Saya punya hipotesis, tidak ada tempat kerja yang sempurna. Selalu ada risk dan reward dalam keputusan karir. Ini pun berlaku ketika ingin jadi lawyer teknologi finansial.
Words of advice, untuk calon sarjana hukum. Pikirkan dari sekarang kamu ingin punya karir seperti apa — kalau belum tau mau jadi apa. Kadang keputusan mau jadi apa itu baru bisa dibuat ketika sudah mencoba pekerjaan sana sini. Termasuk juga untuk jadi lawyer teknologi finansial. Buat saya, dua tahun setelah saya berpraktik. Tapi paling tidak, buatlah keputusan dengan informasi yang memadai. Kalau ingin tau tentang satu industri, janganlah takut bertanya kepada yang punya informasi di bidang itu. Berani bertanya adalah salah satu kualitas penting di industri hukum teknologi finansial.
Untuk yang ingin putar haluan ke bidang teknologi finansial. Tak ada kata terlambat untuk mencoba. Kalau sudah punya pengalaman kerja, mungkin belajar sambil bekerja akan lebih mudah. Termasuk pula ketika merambah dunia hukum teknologi finansial. Saya pun masih terus belajar hal baru di bidang teknologi finansial sampai saat ini. Lesson learned, teknologi selalu berkembang. Begitu pula hukumnya. Begitu pula masalah sehari-harinya di industrinya. Ada saja yang dipikirkan.
To close, menjadi lawyer teknologi finansial adalah hal yang menyenangkan kalau kamu ingin di sana, bukan sempurna. Melihat bagaimana perjalanan karir para lawyer di bidang ini pun tak kalah mengasyikkan. Semoga artikel ini bermanfaat. Ingat, jangan ragu untuk bertanya. Saya pun dulu begitu.
If you ever need to chat with me, feel free to say hi at my email address below. Semoga bermanfaat. Salam.
Arief Raja Jacob Hutahaean | LinkedIn